Profile Alumni : DR. H.R. Agung Laksono

Quote :: Jika ada pertanyaan: Siapa orang yang tetap memiliki jabatan stategis di pemerintahan atau pada salah satu partai politik terbesar di Indonesia, walaupun Presiden RI dan Ketua partai tersebut telah berganti-ganti?

Jawabannya mungkin cuma satu: H.R. Agung Laksono!

Namun demikian, alumni 1967 ini tidak pernah sedikitpun tinggi hati. Walaupun saat ini ia menjabat sebagai Menteri Kesejahteraan Rakyat, siapapun yang pernah menemui pria kelahiran 23 Maret 1949 ini pasti setuju Bang Agung orang yang ramah dan bisa menerima dengan santai dan santun siapapun yang ditemuinya.

Menoleh sedikit ke belakang, Bang Agung Laksono punya jalan panjang menuju posisinya yang sekarang. Karir politik dan bisnisnya juga terentang dalam waktu yang tidak bisa dianggap sebentar.
Setelah menamatkan pendidikan di SMA Negeri 4 Medan, ia melanjutkan studinya di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia dan lulus pada tahun 1972.

Periode 1983-1986, ia menjabat Ketua Umum BPP HIPMI dan Ketua Umum DPP AMPI (1984-1989).

Periode 1990-1995, ia menjabat Sekretaris Jenderal PPK Kosgoro dan Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 (sejak tahun 2000).

Periode 1993-1998, ia menjabat Direktur Utama PT Cakrawala Andalas Televisi/AN Teve dan Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia pada Kabinet Pembangunan VII (1998) dalam pemerintahan Presiden Suharto.

Jabatan di kementerian olahraga berlanjut pada periode 1998-1999 meskipun nama kabinet diubah menjadi Kabinet Reformasi Pembangunan.

Periode 1999-2004, ia tampil sebagai anggota DPR RI. Ia kemudian menggantikan jabatan Akbar Tandjung sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.

Pengalaman Bang Agung Laksono dalam dunia politik yang sudah tidak diragukan lagi, telah membawanya terpilih menjadi ketua DPR RI untuk periode tahun 2004-2009.

Ketika masih menjabat sebagai Ketua DPR RI di tahun 2007, Bang Agung yang saat itu diwawancarai oleh Kabarindonesia.com menyatakan keterusikannya ketika bicara soal kepentingan rakyat. "Setiap usai pilkada, saya selalu minta supaya APBD dipercepat, karena pembangunan harus tetap berjalan,” ujarnya.

Sayangnya, menurut Bang Agung, komposisi APBD baik provinsi atau kabupaten, masih dominan belanja pemerintahan dan pegawai dibandingkan untuk belanja publik. "Ada satu kabupaten yang belanja pemerintahannya mencapai 80 persen dari APBD-nya, sedang belanja publiknya hanya 15 persen. Kan tidak benar," ucap politikus yang dari awal sudah berkarir di Golongan Karya [kini Partai Golkar].

Dengan suara sedikit keras, Bang Agung menegaskan, "Bila perlu, pengadaan yang kurang vital ditunda dulu. Pembelian mobil dinas, bila perlu, dihindari saja. Gunakan untuk memperbaiki jalan atau irigasi misalnya," ia menyarankan.

Meski jabatan politiknya rentan "dicaci maki" toh ayah dari Shelly Kencanasari Laksono-Silalahi, Dave Akbarshah Laksono, dan Alia Noorayu Laksono ini cukup punya keperdulian yang tinggi terhadap kemiskinan yang masih menjamur di Indonesia.

"Di Indonesia angka pengangguran tinggi. Itu bersinergi dengan bertambahnya angka kemiskinan juga," ucapnya sembari memberikan data terakhir dari Bappenas bahwa sekitar 40 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan. "Ini orang-orang yang benar-benar hanya makan sekali," ujarnya tertegun. Versi ini --masih menurut Bang Agung-- memang berbeda dengan Bank Dunia [World Bank]. "Hitungannya berbeda, kalau menurut mereka, orang miskin di Indonesia mencapai 100 juta," ucapnya sambil geleng-geleng kepala.

Sekadar perbandingan, Bang Agung menyebut kemiskinan di Indonesia itu 10 kali lebih besar dibanding warganegara Singapura, "Dan 2 kali lebih besar dibanding penduduk Malaysia," tambah mantan Sekretaris FKP MPR RI periode 1993-1997 ini.

Siapa sangka keperduliannya terhadap kepentingan rakyat yang ditulis ditahun 2007 inilah yang mengantarkan Bang Agung menjadi profil yang dipercaya oleh SBY, Presiden RI saat ini untuk memangku jabatan Menteri Kesejahteraan Rakyat periode 2010-2014.

Sejak saat itulah Bang Agung Laksono makin giat lagi berkeliling Indonesia agar lebih dekat dengan rakyat kecil sehingga aspirasi mereka dapat tersalur guna pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

Jangan pernah ditanya kecintaannya terhadap almamaternya, terutama SMA Negeri 4 Medan. Sejak tahun 1993-2006, Bang Agung beserta alumni SMAN 4 lainnya aktif dalam mempelopori Reuni Alumni SMA Negeri 4 Medan. Selain itu dia kerap menyisihkan waktu dan dengan tangan terbuka bisa ditemui di sela-sela keberangkatannya menuju Jakarta, jika ada alumni SMAN 4 Medan yang ingin bertukar pikiran dan membahas tentang SMAN 4 Medan.

Karena itu jugalah sampai saat ini ia dijadikan ikon bagi Alumni SMA Negeri 4 Medan lainnya. "Rendah hati, santun, berwibawa dan bertanggung jawab!" Ketika banyak Alumni hanya berkomentar, Bang Agung dan teman-teman melakukan tindakan nyata!

Ada satu cerita unik tentang Bang Agung. Tahun 60-an, seorang peramal yang sekaligus artis tenar, Baby Huwae, pernah meramal bahwa Bang Agung Laksono akan menjadi tokoh muda menonjol. "Ah, saya tidak terlalu percaya dengan ramalan kok," ujarnya sambil tersenyum.

Mungkin memang tidak percaya, tapi paling tidak apa yang dikatakan Baby Huwae waktu itu, kini terbukti. "Tapi bukan karena ramalan itu ya." elaknya sambil tertawa kecil. Iyalah, Bang!

Tanda Jasa:
1.Adimanggalya Krida Pembina Olah Raga (2000)
2.Bintang Maha Putera Adipradana (1999)
3.Doctor Honoris Causa in International Business Pittsburg State University, USA (1989)
© Sekretariat Jenderal DPR RI